Saturday 9 March 2013

Hujan Asam

A.   Pengertian
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
hujan asam ditemukan pada tahun 1852, baru pada tahun 1970-an para ilmuwan mulai mengadakan penelitian mengenai fenomena ini. Mereka mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada kehancuran alam.
B.   Penyebab Terjadinya Hujan Asam
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Pada dasarnya hujan asam disebabkan oleh dua polutan udara yaitu Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NOx) yang mana keduanya dihasilkan melalui pembakaran.

C.   Proses Terbentuknya Hujan Asam/ Acid Rain
Senyawa SO2 dan NOx kemudian akan terkumpul di udara dan bereaksi dengan air membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:
     Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisis es kutub. Terlihat turunnya kadar pH sejak Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam.
Sejak dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area industri kadang-kadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka. Sumber-sumber ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan asam.
       Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan. Besarnya oksida nitrogen yang dilepaskan antara 20-90  juta ton tiap tahunnya dari alam dan sekitar 24 juta ton diantaranya berasal dari aktivitas manusia.

D.   Dampak Hujan Asam
Sifat asam dalam hujan yang dikarenakan CO2 di udara larut pada air hujan  dapat membantu melarutkan mineral dalam tanah yang berguna bagi tumbuhan dan binatang. Namun jika kadar keasaman ( Ph ) air hujan terlalu rendah maka hal tersebut dapat menyebabkan hujan asam. Pada hujan asam,  kadar Ph biasanya sekitar 2 hingga 3 saja.
Air hujan yang asam tersebut akan mengganggu keseimbangan ekosistem karena memberikan dampak buruk bagi lingkungan biotik dan abiotik, diantaranya :
1. Danau 
         Zat asam yang berlebihan pada danau dapat mengakibatkan sedikitnya spesies yang bertahan terutama plankton dan invertebrate. Jika Ph air danau kurang dari 5 maka lebih dari 75% spesies ikan akan hilang.
2. Tumbuhan dan Hewan
    Hujan asam yang larut bersama nutrisi di tanah dapat menjadi racun bagi tumbuhan pada saat nutrisi tersebut diserap dan hendak di jadikan sumber makanan melalui proses fotosintesis sehingga hal ini akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati. Spesies hewan tanah pun memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam sehingga mereka dapat mati karena perubahan lingkungan yang ekstrim.
3. Kesehatan manusia
       Partikel halus sulfur dapat mengikat di paru- paru pada saat proses pernafasan berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pernafasan. Selain itu senyawa sulfat dan nitrat yang mengalami kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit.
4. Korosif
        Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasir besi, marmer, batu pada diding beton serta logam. Oleh karena itu kita harus melakukan upaya untuk mencegah timbulnya hujam asam yang dapat pula merusak bangunan tua serta monument seperti candi dan patung.

1 comment:

Berikan komentar anda :)

Translate